Senin, 19 November 2018

HARGA TBS SAWIT ANJLOK,PEMERINTAH DIMINTA REVISI PAJAK EKSPOR

Harga tandanbuah segar (TBS) sawit di tingkat petani diketahui terus turun,pemerintah di minta ikut pungutan ekspor (PE) untuk mendongkrak harga TBS dan meningkatkan daya saing minyak mentah (crude palm oil/CPO) di luar negeri .
Wakil Seketaris Jendral (Sekjen) Asosilasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo),Rino Afriano mengungkapkan penurunan harga TBS di tingkat petani sudah berlangsung sejak lebaran atau bulan juni lalu,diawal penurunan harga TBS,petani masih belum merasakan .
Namun harga saat ini masih terlalu rendah,karena itu pemerintah harus segera turun tangan untuk menyelamatkan harga TBS petani .


Apikasindo telah mengirim surat ke Menteri koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution,Surat tersebut berisipermintaan penurunan tarif pungutan eskspor karena tanki timbun sawit penuh ,dampaknya mengurangi pembelia TBS petani .
Oleh karena itu,tarif penguat ekspor sebaiknya diturunkan sementara supaya ekspor meningkat,lalu CPO dan TBS dapat terangkat harganya kembali .
Harga TBS di pabrik kelapa sawit (PKS) di sumatra antara Rp75 - Rp1.050 per kg,sementara itu harga di Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Barat rendah jika dibandingkan harga TBS di Sumatra,harga TBS di Sulawesi dan Papua lebih rendah,hanya Rp500 hingga Rp700 per kg,padahal harga pengolahan TBS yang dikeluarkan petani yang terdiri dari biaya perawatan,pemupukan dan panen sekitar Rp800 hingga Rp900 per kg .
Perbedaan harga TBS diantara pulau tersebut disebabkan keberadaan pabrik kelapa sawit (PKS),dimana  untuk pualau Sumatra jumlah PKS lebih banyak jika dibandingkan dengan di Kalimantan atau di Sulawesi dan Papua .














Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Night Mode